Otak adalah organ yang mengontrol ingatan, emosi, dan pikiran kita.
Otak mungkin merupakan organ terpenting dalam tubuh manusia, karena jaringan neuronnya yang kompleks mengontrol semua gerakan kita.
Banyak kebiasaan yang dapat mempengaruhi otak, terutama menyebabkan buruknya kesehatan otak.
Ada 10 hal yang paling besar pengaruhnya terhadap penurunan fungsi otak.
Tidak semuanya harus menakutkan, karena bisa diubah melalui gaya hidup sehat.
“Kabar baiknya adalah hal ini juga paling mudah diubah,” kata Rudolph, direktur Unit Penelitian Genetika dan Penuaan di Rumah Sakit Umum Harvard Massachusetts dan salah satu direktur Pusat Kesehatan Otak McCance” Kata Tanji.
1. Terlalu banyak duduk
Menurut laporan Universitas Harvard, rata-rata orang dewasa duduk selama enam setengah jam sehari, dan semua waktu duduk tersebut berdampak pada otak.
Sebuah studi tahun 2018 oleh PLOS One menemukan bahwa terlalu banyak duduk dikaitkan dengan perubahan di bagian otak yang penting untuk memori.
Untuk menghindari efek negatif tersebut, Tanzi menyarankan untuk duduk selama 15 hingga 30 menit sebelum beraktivitas.
Setel pengatur waktu yang berjalan di ponsel Anda sebagai pengingat.
“Bersikaplah aktif: Jalan-jalan di sekitar rumah, lakukan push-up di meja dapur, lakukan squat dan lunge, atau jalan cepat di sekitar lingkungan Anda,” kata Masu.
2. Kurangnya kemampuan bersosialisasi
Kesepian dikaitkan dengan peningkatan risiko depresi dan penyakit Alzheimer, serta dapat mempercepat penurunan kognitif.
Sebuah studi pada Juli 2021 yang diterbitkan dalam The Journals of Gerontology: Seri B menemukan bahwa orang yang kurang aktif secara sosial kehilangan lebih banyak materi abu-abu (lapisan luar otak yang memproses informasi).
Tanzi menyarankan untuk bersikap ramah.
Tanzi mengatakan, Anda tidak perlu berinteraksi dengan banyak orang untuk mendapatkan manfaat.
“Temukan dua atau tiga orang yang pada dasarnya bisa berbagi segalanya dengan Anda,” kata Tanzi.
Grup diskusi ini dapat digunakan sebagai forum sosial.
Anda dapat mengirim SMS atau menelepon mereka secara rutin, atau menjadwalkan pertemuan mingguan.
3. Kurang Tidur
Menurut Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC), sepertiga orang dewasa tidak mendapatkan waktu tidur tujuh hingga delapan jam yang direkomendasikan.
Sebuah penelitian yang diterbitkan dalam jurnal Sleep edisi Desember 2018 menemukan bahwa keterampilan kognitif seperti memori, penalaran, dan pemecahan masalah memburuk ketika orang tidur kurang dari tujuh jam.
Untuk mencegahnya, jangan fokus untuk memperbanyak tidur.
Pendekatan yang lebih baik adalah dengan tidur lebih banyak.
“Tidurlah satu jam lebih awal dari biasanya,” kata Tanzi.
Saat kamu bangun, berikan waktu pada pikiranmu untuk rileks.
Cobalah membaca.
Namun, hindari penggunaan televisi atau laptop karena dapat menyebabkan iritasi.
4. Stres Kronis
Stres kronis dapat menghancurkan sel-sel otak dan mengecilkan korteks prefrontal, yang bertanggung jawab atas memori dan pembelajaran.
Menurut Tanzi, penyebab stres utama bagi orang lanjut usia adalah mentalitas “jalan saya atau jalan raya” terhadap segala hal.
Pola pikir ekspektasi tinggi ini dapat menimbulkan reaksi negatif yang meningkatkan tingkat stres ketika segala sesuatunya tidak berjalan sesuai keinginan Anda.
Bersikaplah fleksibel dalam tanggapan Anda.
Saat Anda merasa marah, tarik napas dalam-dalam, ingatlah bahwa Anda tidak selalu tahu apa yang terbaik, dan terimalah bahwa pendekatan yang berbeda mungkin tidak masalah.
Selain itu, cobalah mengucapkan mantra kepada diri sendiri untuk menenangkan pikiran.
5. Kurang Tidur
Sebagian dari kita sering mengabaikan pentingnya tidur dalam kesibukan kita.
Namun, studi Harvard Health menemukan bahwa kurang tidur mengganggu kinerja kognitif, mengganggu memori, penalaran, dan keterampilan memecahkan masalah.
Cobalah tidur satu jam lebih awal, hindari alkohol dan kafein satu jam sebelum tidur, dan kurangi paparan cahaya biru secara keseluruhan.
6. Penggunaan Gadget Berlebihan
Waktu menatap layar yang berlebihan dapat mengganggu ritme sirkadian Anda, sehingga menyebabkan gangguan mood, kelelahan, dan insomnia.
National Institutes of Health memperingatkan bahwa peningkatan waktu menatap layar pada anak-anak dikaitkan dengan kinerja yang lebih buruk dalam tes berpikir dan bahasa.
Untuk mengatasi beban digital ini, batasi waktu menatap layar sepanjang hari dan ciptakan zona bebas layar setidaknya satu jam sebelum tidur.
7. Asupan Air Kurang
Air merupakan bagian penting dari otak, namun seringkali dilupakan dalam kehidupan sehari-hari.
Bahkan dehidrasi ringan pun dapat memengaruhi waktu reaksi, memori, dan perhatian, seperti yang ditunjukkan oleh studi “Pengaruh Dehidrasi dan Hidrasi pada Kinerja Kognitif”.
Agar oasis otak Anda tetap terisi, pastikan untuk minum banyak air sepanjang hari, terutama sebelum dan sesudah aktivitas fisik.
8. Terlalu sedikit sinar matahari
Tahukah Anda bahwa terlalu lama berada di dalam rumah tanpa sinar matahari juga dapat menurunkan fungsi otak?
Penelitian juga menunjukkan bahwa sinar matahari dapat membantu meningkatkan fungsi otak.
Untuk menghindarinya, habiskan waktu di luar ruangan pada pagi hari dan berjemur agar otak bekerja lebih maksimal.
9. Melewatkan Sarapan
Sarapan, umumnya dianggap sebagai waktu makan paling penting dalam sehari, memberi otak Anda energi vital yang dibutuhkan untuk menjalani hari.
Efek dari melewatkan waktu makan penting ini, yang diuraikan dalam penelitian “Melewatkan sarapan dan hubungannya dengan perilaku berisiko kesehatan dan kesehatan mental”, juga dikaitkan dengan peningkatan stres dan penurunan kinerja akademis.
10. Mendengarkan Musik Keras
Musik memang membuat kita bahagia, namun jika berlebihan dapat menimbulkan ancaman diam-diam bagi kesehatan otak Anda.
Selain itu, paparan musik keras dalam jangka panjang dapat memengaruhi struktur dan fungsi otak, sehingga menyebabkan gangguan pendengaran akibat kebisingan.