Beberapa pasangan beruntung karena wanitanya bisa cepat hamil hanya dengan satu kali berhubungan seks. Namun, ada pula orang yang harus melakukan hubungan intim beberapa kali agar bisa hamil.
- Faktor-faktor yang menyulitkan untuk hamil
- 1. Stres Tinggi
- 2. Penyakit Sistem Reproduksi
- 3.Penentuan masa subur yang salah
- 4. Siklus haid tidak teratur
- 5. Infertilitas Pria
- 6.Pengaruh Usia
- 7. Riwayat Kehamilan Tertunda
- 8. Kelebihan atau Kurang Berat Badan
- 9. Penyakit Lainnya
- 10. Pola Hidup Tidak Sehat
- Seberapa sering sebaiknya Anda berhubungan seks?
- Waktu Terbaik Berhubungan Seks Agar Cepat Hamil
- Posisi Seks Meningkatkan Peluang Kehamilan
- Cara lain agar cepat hamil
Seberapa sering pria dan wanita sebenarnya berhubungan seks untuk hamil?
Faktor-faktor yang menyulitkan untuk hamil
Sulit memiliki anak bahkan setelah perencanaan bertahun-tahun Bahkan mungkin ada pasangan. Faktanya, banyak pasangan yang menjalin hubungan intim namun tak kunjung hamil. Ada beberapa faktor yang bisa menyebabkan sulit hamil meski sering berhubungan intim.
Menurut laporan dari Very Well Family, faktor-faktor yang bisa membuat kehamilan sulit terjadi antara lain:
1. Stres Tinggi
Saat Anda stres, tubuh Anda mengirimkan sinyal ke hipotalamus, bagian otak yang mengatur siklus ovulasi Anda. Stres juga dapat mengganggu perkembangan janin selama kehamilan.
Oleh karena itu, manajemen stres yang efektif penting untuk menjaga kelancaran proses reproduksi.
2. Penyakit Sistem Reproduksi
Penyakit sistem reproduksi dapat menyebabkan kesulitan pada masa kehamilan.
Beberapa di antaranya adalah:
- Endometriosis: Jaringan endometrium tumbuh di luar rahim dan bila berkembang di saluran tuba, menyulitkan pembuahan.
- Sindrom Ovarium Polikistik (PCOS): Ketidakseimbangan hormon estrogen dan progesteron mempengaruhi siklus menstruasi dan menghambat proses pembuahan.
- Tumor jinak di dalam rahim: Tumor ini dapat mengenai rongga rahim dan mengganggu proses pembuahan.
- Chlamydia: Penyakit menular seksual ini dapat menyebabkan kesulitan untuk hamil melalui hubungan intim.
3.Penentuan masa subur yang salah
Pemupukan pada masa subur dapat meningkatkan peluang terjadinya kehamilan. Sayangnya, banyak wanita yang masih bingung dalam menghitung masa subur. Jika seorang pria dan seorang wanita menjaga hubungan intim 2-3 hari sebelum sel telur dilepaskan, kemungkinan hamil lebih tinggi.
Itu sebabnya penting untuk memantau siklus menstruasi Anda untuk mengetahui kapan kemungkinan besar Anda akan hamil.
Masa subur wanita biasanya terjadi sekitar pertengahan siklus menstruasinya. Jika siklus menstruasi Anda teratur selama 28 hari, kemungkinan besar masa subur Anda antara 12 dan 16 hari sejak hari pertama menstruasi.
Namun, perlu diingat bahwa setiap wanita berbeda dan faktor tertentu, seperti lama siklus dan kebiasaan menstruasi, dapat memengaruhi penghitungan masa subur Anda.
4. Siklus haid tidak teratur
Siklus haid tidak teratur juga menyebabkan kemandulan pada wanita. Kelainan pada siklus menstruasi, aliran menstruasi, dan masa menstruasi juga bisa menjadi pemicunya. Hal ini biasanya disebabkan oleh kebingungan saat ovulasi.
Jika siklus menstruasi Anda sering tidak teratur, sebaiknya segera periksakan diri ke dokter spesialis kandungan.
5. Infertilitas Pria
Masalah infertilitas pria antara lain penurunan jumlah sperma, penurunan motilitas sperma, bentuk sperma yang tidak normal, penyumbatan vas deferens, disfungsi ereksi, serta faktor genetik dan tertentu.
Bisa disebabkan oleh berbagai macam faktor, antara lain penyakit, psikologis, masalah, dll. ataupun kebiasaan gaya hidup yang tidak sehat. Penting untuk memahami dan mempertimbangkan faktor-faktor ini untuk meningkatkan peluang Anda hamil.
6.Pengaruh Usia
Usia reproduksi wanita biasanya sekitar 20 tahun atau lebih. Di usia ini, kondisi fisik dan sel telur Anda sudah dalam kondisi baik untuk menerima sperma untuk pembuahan.
Hormon dan kualitas sel telur menurun antara usia ibu 30an dan 40an.
7. Riwayat Kehamilan Tertunda
Penelitian menunjukkan bahwa tersedia beberapa jenis kontrasepsi hormonal, antara lain: KB. Suntikan kontrasepsi mungkin berhubungan dengan lambatnya kembalinya kesuburan.
Penelitian menunjukkan bahwa dibutuhkan waktu setidaknya enam bulan bagi wanita untuk mendapatkan menstruasi yang teratur setelah berhenti menggunakan alat kontrasepsi.
Jika siklus menstruasi Anda masih tidak teratur setelah enam bulan berhenti menggunakan alat kontrasepsi hormonal, Anda disarankan untuk berkonsultasi dengan dokter untuk mendapatkan penanganan lebih lanjut.
8. Kelebihan atau Kurang Berat Badan
Kelebihan atau kekurangan berat badan dapat menyebabkan kesulitan selama kehamilan. Wanita dengan lemak berlebih cenderung mengalami peningkatan produksi hormon androgen, yang menghambat pematangan folikel dan pelepasan sel telur.
Sebaliknya, wanita yang terlalu kurus akan kesulitan memproduksi estrogen sehingga memengaruhi siklus menstruasi dan pelepasan sel telur.
Menjaga berat badan seimbang penting untuk mendukung keseimbangan hormonal dan meningkatkan peluang kehamilan.
9. Penyakit Lainnya
Penyakit tertentu dapat menyebabkan kemandulan baik pada pria maupun wanita. Misalnya, kelainan tiroid dan diabetes yang tidak terdiagnosis dapat menyebabkan infertilitas.
Penyakit autoimun seperti lupus juga bisa menjadi salah satu faktornya. Meski belum sepenuhnya dipahami, penyakit mental seperti kecemasan dan depresi juga berhubungan dengan infertilitas.
10. Pola Hidup Tidak Sehat
Selain penyakit, pola hidup tidak sehat seperti penggunaan narkoba, alkohol, dan merokok juga dapat menyebabkan kesulitan selama kehamilan.
Obat-obatan terlarang seperti kokain dan ganja dapat mempengaruhi jumlah dan motilitas sperma, serta tembakau dan alkohol dapat menurunkan kesuburan dan meningkatkan risiko keguguran.
Jika Anda dan suami sudah berusaha untuk mempunyai anak melalui hubungan seksual yang sering selama lebih dari setahun, namun masih belum membuahkan hasil, jangan ragu untuk mengunjungi dokter kandungan Anda untuk menjalani pemeriksaan dan memeriksa apakah Anda mengalami kesulitan untuk hamil mengidentifikasi penyebabnya. Apa yang Anda atau suami Anda miliki.
Seberapa sering sebaiknya Anda berhubungan seks?
Frekuensi berhubungan intim juga penting saat merencanakan kehamilan. Namun, bukan berarti rutin berhubungan intim lebih dari satu kali sehari atau setiap hari bisa meningkatkan peluang kehamilan. Intensitas berhubungan seks yang tepat adalah dua sampai tiga kali seminggu.
Angka pada kisaran ini merupakan angka yang paling umum dan dianggap cocok bagi pasangan yang ingin segera memiliki anak.
Menurut laporan Times of India, rata-rata pasangan berhubungan seks sebanyak 78 kali dari percobaan pertama hingga mendapatkan hasil positif. Hubungan badan yang ke 78 ini diperkirakan berlangsung kurang lebih 158 hari atau 6 bulan.
Sebuah penelitian menemukan bahwa 1.194 orang tua berhubungan seks 13 kali sebulan agar bisa hamil, yang berarti mereka berhubungan seks sekitar dua hingga tiga kali seminggu.
Lalu bagaimana jika ingin berhubungan seks setiap hari agar cepat hamil?
Oleh karena itu, terlalu banyak berhubungan seks diyakini justru dapat menurunkan kemampuan sperma untuk melakukan pembuahan. Selain itu, kamu juga perlu waktu untuk mengistirahatkan tubuhmu.
Jadi jika Anda terlalu sering melakukan hal ini, Anda khawatir Anda dan pasangan akan kelelahan.
Waktu Terbaik Berhubungan Seks Agar Cepat Hamil
Seks antara pria dan wanita tentu menjadi salah satu cara agar bisa hamil dan mempunyai anak. Berhubungan seks di waktu yang tepat meningkatkan peluang hamil.
Anda dan pasangan sebaiknya berhubungan seks pada waktu-waktu berikut ini.
Masa subur
Seorang wanita tidak mempunyai peluang yang sama untuk hamil setiap hari. Hal ini dikarenakan wanita memiliki masa subur setiap hari.
Oleh karena itu, untuk memaksimalkan peluang Anda berhubungan seks dan cepat hamil, penting untuk mengetahui kapan masa subur Anda terjadi.
Masa subur wanita terjadi beberapa hari sebelum dan selama ovulasi. Waktu terbaik berhubungan seks untuk meningkatkan peluang hamil adalah saat wanita paling subur. Periode dari ovulasi hingga hari kedua ovulasi diyakini meningkatkan kemungkinan kehamilan.
Masa subur dan ovulasi sendiri terjadi pada pertengahan siklus menstruasi. Ovulasi biasanya terjadi pada pertengahan siklus. Informasi lebih lanjut: Misalnya, satu siklus menstruasi berlangsung selama 28 hari.
Titik tengah tanggal 28 adalah hari ke 14. Artinya, kemungkinan besar ovulasi akan terjadi pada hari ke-14 setelah menstruasi.
Selain perhitungan di atas, masa subur dan ovulasi juga dapat ditentukan dengan berbagai cara, seperti dengan memeriksa ciri-ciri fisik atau dengan menggunakan tes ovulasi khusus.
Saat seorang wanita memasuki masa ovulasi, biasanya keinginannya untuk berhubungan seks meningkat.
Saat Pagi
Selain berhubungan seks saat masa ovulasi, pria juga harus memperhatikan waktu yang tepat untuk berhubungan seks.
Pria menghasilkan sperma paling baik di pagi hari. Waktu terbaik berhubungan seks bagi pria adalah di pagi hari setelah seharian beristirahat dengan cukup.
Beberapa penelitian menunjukkan bahwa kualitas dan kuantitas sperma pria lebih tinggi di pagi hari. Oleh karena itu, berhubungan seks di pagi hari bisa meningkatkan peluang pasangan untuk hamil.
Berhubungan seks di masa subur meningkatkan peluang hamil. Sebelum ovulasi (pelepasan sel telur) atau sebelum menstruasi, wanita berada pada masa paling subur.
Posisi Seks Meningkatkan Peluang Kehamilan
Posisi seks tertentu diduga dapat meningkatkan peluang kehamilan karena ada beberapa posisi khusus yang dapat mendekatkan sperma ke rahim. Hal ini diduga dapat mempercepat proses sperma mencapai dan membuahi sel telur.
Namun, belum ada penelitian lebih lanjut yang menunjukkan bahwa posisi seksual berhubungan dengan kemungkinan kehamilan. Meski begitu, tidak ada salahnya untuk mencobanya, bukan?
Di bawah ini adalah posisi seks yang bisa Anda coba bersama pasangan.
1. Posisi misionaris
Posisi ini tergolong posisi klasik karena laki-laki berada di atas dan perempuan di bawah. Cara ini memungkinkan pria melakukan penetrasi lebih dalam dan membangun keintiman dalam hubungan.
2. Doggy Style
Pada posisi doggy style, pasangan melakukan hubungan dari belakang, saling menjauh. Meski posisi ini mungkin bukan yang paling intim, namun diyakini hasil gaya ini tak jauh berbeda dengan posisi misionaris.
Doggy style memungkinkan terjadinya penetrasi sedalam dan seluas mungkin dalam posisi misionaris.
3. Spooning
Pada posisi seks gaya sendok, Anda menghadap ke arah yang sama. Pria memeluk pasangannya dari belakang seperti sendok, namun panggul wanita harus lebih rendah dari panggul pria.
Posisi ini menciptakan penetrasi yang dalam sehingga sebaiknya dilakukan secara perlahan dan lembut.
4. Zauberberg
Posisi ini mirip dengan doggy style, namun pria mencondongkan tubuh ke depan dan punggung wanita menempel di dadanya. Wanita dapat mencondongkan tubuh ke depan dan meletakkan bantal di bawah kepala untuk menstabilkan tubuh bagian atas.
Posisi ini memungkinkan terjadinya penetrasi yang dalam, sehingga bagus untuk mencapai G-spot, merangsang klitoris, dan meningkatkan kemungkinan kehamilan.
5. Segitiga Bersinar
Posisi ini mirip dengan posisi misionaris, yaitu wanita di bawah dan pasangannya di atas dengan kedua kaki terbuka lebar. Mengangkat sedikit panggul memungkinkan wanita untuk melingkarkan kakinya di sekitar tubuh suaminya.
Posisi ini memungkinkan penyisipan lebih dalam, menjaga panggul tetap miring ke atas, dan juga sangat meningkatkan kemungkinan terjadinya pembuahan (pembuahan).
Cara lain agar cepat hamil
Selain rutin berhubungan seks di waktu yang tepat, ada cara lain agar cepat hamil.
Berhenti merokok dan minum alkohol
Ada penelitian yang mengatakan. Tembakau dan alkohol dapat menyebabkan masalah kesuburan yang mempengaruhi kualitas sel telur dan sperma. Hal ini jelas membuat pasangan sulit untuk hamil. Oleh karena itu, berhentilah merokok dan jangan juga minum minuman beralkohol.
Perhatikan berat badan Anda
Kekurangan atau kelebihan berat badan bisa membuat sulit hamil. Oleh karena itu, penting untuk menjaga berat badan ideal jika ingin segera hamil. Mulailah rutin berolahraga ringan dan makan makanan sehat.
Mengonsumsi Vitamin Prenatal
Nutrisi yang paling dibutuhkan tubuh selama kehamilan dan bayi yang sehat adalah zat besi, kalsium, asam lemak omega-3, dan terutama asam folat.
Untuk mendapatkan semua nutrisi tersebut, Anda dan pasangan bisa mengonsumsi vitamin prenatal.
Hindari Stres Salah
Satu cara agar cepat hamil adalah dengan menghindari stres. Untuk mengurangi stres, Anda dan pasangan bisa melakukan aktivitas menyenangkan bersama. Jika tidak terjadi kehamilan, masalah frekuensi hubungan intim mungkin bukan penyebabnya.
Namun, hal itu mungkin disebabkan masing-masing pasangan mengalami masalah kesuburan. Inilah mengapa penting untuk berkonsultasi dengan dokter terlebih dahulu sebelum hamil. Kami harap informasi ini bermanfaat!