Orang yang mengalami nyeri parah pada tulang tanpa alasan yang jelas mungkin menderita flu tulang. Flu tulang, atau yang juga dikenal sebagai osteomyelitis, merupakan kondisi medis yang serius dan dapat menyebabkan kerusakan tulang jika tidak segera diobati dengan tepat.
Penyebab flu tulang bisa bermacam-macam, mulai dari infeksi bakteri atau jamur, cedera yang merusak tulang, hingga penyakit autoimun yang menyerang sistem kekebalan tubuh. Gejala yang umum dari flu tulang antara lain nyeri hebat pada bagian tulang yang terinfeksi, bengkak, kemerahan, demam, lemah, dan kehilangan nafsu makan.
Untuk mendiagnosis flu tulang, dokter mungkin akan melakukan tes darah, tes pencitraan seperti X-ray atau CT scan, serta mengambil sampel jaringan dari tulang yang terinfeksi. Pengobatan flu tulang biasanya melibatkan pemberian antibiotik secara intravena untuk mengatasi infeksi, pembedahan untuk membersihkan jaringan yang terinfeksi, dan terapi fisik untuk membantu pemulihan tulang dan otot.
Karena gejalanya yang paling umum adalah nyeri tulang dan sendi, maka muncullah istilah “flu tulang”. Bahkan ada juga yang menyebutnya dengan istilah “demam tulang”.
Penyebab flu tulang (chikungunya)
Penyebab utama influenza tulang adalah infeksi virus yang ditularkan melalui gigitan nyamuk Aedes aegypti dan Aedes aegypti betina. Kedua jenis nyamuk tersebut merupakan pembawa penyakit demam berdarah.
Namun yang membedakan adalah ketika nyamuk penyebab demam berdarah menggigit manusia, mereka tidak berbaring telungkup. Nyamuk jenis ini juga mempunyai kebiasaan menggigit pada siang hari, namun puncak aktivitasnya mungkin terjadi pada pagi dan sore hari.
Tanda dan gejala flu tulang (chikungunya)
Gejala chikungunya biasanya tidak langsung muncul setelah digigit nyamuk. Gejala biasanya memerlukan waktu 3 hingga 7 hari untuk terlihat.
Banyak orang yang salah mengartikan flu tulang dengan demam berdarah.
Alasannya adalah bahkan dengan gejala demam tulang, penderitanya tiba-tiba merasakan demam tinggi, yang kemudian mereda dan kembali lagi dalam beberapa hari.
Gejala-gejala ini mirip dengan demam berdarah. Bedanya, demam tinggi akibat chikungunya seringkali disertai nyeri sendi. Beberapa pasien mengeluhkan kekakuan pada persendian, dan pada beberapa kasus dapat menyebabkan kemerahan dan bengkak.
Kombinasi gejala tersebut seringkali membuat pasien lebih nyaman berjalan dalam posisi bungkuk, bungkuk, atau bungkuk. Oleh karena itu, penyakit ini disebut “chikungunya” yang artinya “membungkuk ke depan” atau “bungkuk”.
Tanda dan gejala chikungunya lainnya meliputi nyeri otot, sakit kepala, mual, kelelahan, sakit perut, nyeri di belakang mata, dan ruam. Nyeri sendi biasanya berlangsung lebih dari beberapa hari atau hingga beberapa minggu.
Namun, pada beberapa kasus, nyeri sendi bisa berlangsung berbulan-bulan bahkan bertahun-tahun.
Pengobatan flu tulang (chikungunya)
Hingga saat ini, belum ada vaksin atau obat antivirus khusus yang dapat mengobati influenza tulang secara tuntas. Pengobatan yang diberikan hanya ditujukan untuk mengurangi dan menghilangkan gejalanya.
Untuk meredakan gejala, pasien disarankan untuk banyak istirahat dan mengurangi aktivitas. Dokter Anda mungkin juga meresepkan obat untuk mengurangi demam dan nyeri sendi, seperti ibuprofen, parasetamol, atau ibuprofen.
Yang tak kalah penting, pasien disarankan untuk memenuhi kebutuhan cairan tubuh agar tidak mengalami dehidrasi. Selain minum air putih, Anda juga bisa mengonsumsi sup seperti sup panas.
Untuk menghindari gigitan nyamuk, lindungi diri Anda dengan memasang kelambu di atas tempat tidur Anda. Ingatlah untuk mengoleskan losion antinyamuk dan ikuti petunjuk pengobatan dokter Anda untuk mengurangi gejala dingin tulang.